LATAR BELAKANG

Lembaga Pengembangan Sumberdaya ( LaPS ) adalah lembaga nirlaba yang merupakan bagian dari Yayasan Visi Generasi Madani. Secara resmi lahir pada tanggal 1 Juni 1999, dengan visi mengambangkan sumberdaya yang berorientasi kepada kemaslahatan masyarakat dan menggerakkan lingkungan yang mempengaruhinya. LaPS digerakkan oleh tenaga-tenaga dari berbagai latar belakang ilmu yang menaruh perhatian terhadap pengembangan sumberdaya secara rasional dan bertanggungjawab.
Potensi sumberdaya agraris di sulsel di gambarkan secara filosofi oleh pakar budaya Sulsel almarhum Prof.Dr.Mattulada yakni padang malappa’, tasi’ maloang dan pasa’ marowa (Ladang yang lapang, samudera yang luas dan pasar yang ramai).

Namun problematika kontemporer yang terkait dengan pengambangan sumberdaya tersebut antara lain kesenjangan sosial (kemiskinan), kualitas sumberdaya (SDM, Lingkungan dan teknologi), kesehatan, kultur demokrasi dan pelayanan publik, serta laju modernisasi pembangunan selama ini telah menyebabkan ketidakberdayaan sosial dan kerusakan ekologis karena berbagai faktor yang antara lain disebabkan oleh kebijakan dan aktivitas pengelolaan sumberdaya yang eksploitatif dan tidak rasional.

Maka meskipun potensi sumberdaya tersedia sedemikian rupa, akan tetapi proses transformasi sosial yang sementara berlangsung saat ini, mustahil membawa kemaslahatan yang signifikan, tanpa dibarengi komitmen pengembangan sumber daya secara rasional, partisipatif, demokratis, sustainable dan bertanggungjawab.

Maka LaPS lahir sebagai salah satu bentuk dari perwujudan cita-cita masyarakat sipil (civil society) melalui proses pencerahan masyarakat dan menggerakkan segenap lingkungannya (kebijakan dan jaringan) serta mengoptimalkan segenap potensi baik personal maupun institusional untuk memberikan yang terbaik pada kesejahtraan masyarakat.

VISI, KOMPETENSI DAN MISI

VISI

Terwujudnya kemandirian masyarakat dalam mengelola sumberdaya secara rasional, adil dan lestari.


KOMPETENSI

Sumberdaya manusia yang mandiri.

Sumberdaya alam yang lestari

Sumberdaya teknologi yang tepat guna


MISI

Penguatan kapasitas SDM dan kelembagaan masyarakat.

Peningkatan kualitas kebijakan dan pelayanan publik (Good Governance).

Peningkatan kualitas dan kontinuitas pertanian dan lingkungan hidup

Mendorong pengembangan ekonomi masyarakat.

Penguatan demokrasi, advokasi dan hak-hak masyarakat sipil

Pengembangan budaya dan kearifan lokal

STRATEGI

Pendekatan pengelolaan sumberdaya yang top-down oriented terbukti talah memposisikan masyarakat pada ketidakberdayaan. Maka dalam mengelola sumberdaya, dibutuhkan pendekatan-pendekatan yang menekankan pada proses pemberdayaan masyarakat. Ada 4 pendekatan yang dilakukan oleh LaPS dalam pengelolaan program :


Community Need Oriented

Program didasarkan pada kebutuhan riil masyarakat dan sumber daya yang tersedia di dalam masyarakat (sumberdaya manusia, sumberdaya alam, kelembagaan sosial, ekonomi, politik dan nilai-nilai yang mendukungnya).


Partisipatif

Program yang menitik beratkan pada penguatan peran (partisipasi) masyarakat setempat sebagai subyek sejak dari need assesment, perencanaan, pelaksanaan, hasil serta proses penilaian, dengan prinsip “masyarakat yang utama”.


Integratif dan Sustainable

Program dilaksanakan secara terpadu dan berorientasi pada peningkatan kuantitas, kualitas dan kontinuitas sumber daya.


Mengutamakan yang terabaikan

Program yang berpihak kepada masyarakat termarginalkan secara sosiokultural seperti kaum perempuan, anak-anak, dan masyarakat miskin.



Sistemik

Menggerakkan segenap lingkungan yang dapat mempengaruhi keberhasilan kegiatan pemberdayaan masyarakat (Kebijakan, Pelayanan, jejaring, dll).

Dalam hal mendorong pengelolaan tata pemerintahan yang baik sebagai publicservice, LaPS berorientasi kepada 10 Prinsip Good Governance.

PROGRAM

A. Community Development.

Mengembangkan strategi pengelolaan kegiatan masyarakat secara partisipatif, mulai dari Community Need Assesment (PRA), perencanaan hingga Monitoring dan evaluasi kegiatan.

Mengembangkan Pendidikan demokrasi (democratic education) dan advokasi untuk masyarakat melalui berbagai media.

Pengembangan media informasi dan komunikasi, dalam rangka menciptakan masyarakat sadar informasi.

Pengembangan kapasitas dan kelembagaan buruh, tani dan nelayan.

Penguatan kapasitas lembaga keuangan mikro dan kelompok swadaya masyarakat (KSM) dalam hal usaha ekonomi produktif dan simpan pinjam.

Pengembangan teknologi tepat guna dan sederhana.

Penguatan kapasitas institusi-institusi masayarakat sipil, termasuk budaya dan kearifan lokal.

Peningkatan kesadaran dan kepedulian pelestarian sumber daya alam, lingkungan hidup dan kesehatan bagi kehidupan manusia dan kepentingan umum.

Usaha lainnya.


B. Good Governance.

Malakukan advokasi kebijakan dan mendorong serta memfasilitasi penguatan kapasitas pemerintah, khususnya pemerintah kecamatan dan desa dalam hal :

Pelayanan Publik
Perencanaan pembangunan
Penguatan Sistem Informasi dan Administrasi
Management berbasis Kinerja
Penganggaran berbasis kinerja
Pengelolaan proyek
Pengelolaan Alokasi Dana Desa
Dll.


C. Penguatan Kapasitas LaPS

Meningkatkan keterampilan, kemampuan dan profesionalisme staf dan personil LaPS serta memperkuat organisasi dan manajemennya.

Mengusahakan dana bantuan dari lembaga-lembaga penyandang dana, dengan menawarkan program-rogram dan kerja sama.

Mengembangkan sistem penghimpunan dan pengelolaan dana abadi..

STRUKTUR LaPS


Konsultan Ahli (Spesialis )

Muhammad Irfan AB ( Spesialist Tata Pemerintahan Daerah )
Muhammad Nasri ( spesialist Pendidikan Demokrasi )
Ir.Muhadir ( spesialis Pemberdayaan Masyarakat)

Pengurus LaPS

Muhammad Irdan AB (Direktur)
Andi Yulianita T (Biro Administrasi)
Lukman Husain (Biro Pendidikan Demokrasi)
Yulianto Badaruddin (Biro Informasi dan Media)
A Tenri Pada (Biro Lilbang)
Salmiaty Koro (Biro Pemberdayaan Perempuan)
Hasanuddin Sessu (Biro Pengembangan Jaringan)
Ismail Ibrahim (Biro HAM)

PROGRAM YG TELAH DILAKSANAKAN

Beberapa program strategis yang telah di laksanakan oleh LaPS, baik yang dilaksanakan sendiri, maupun dalam bentuk kolaborasi (menjalin kemitraan) dengan institusi lainnya, diantaranya :

Pendidikan Demokrasi Untuk Rakyat (DaUR)
Dilaksanakan atas kerjasama LaPS dengan ABM Foundation di Kota Palopo pada bulan Mei 2006 – Mei 2008. Kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan kesadaran kritis masyarakat, memberikan pemahaman demokrasi dan hak-hak masyarakat sipil.

Evaluasi dan Pendampingan Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD)
Dilaksanakan atas kerjamasa LaPS, LAPMaS (Lembaga Advokasi dan Pemberdayaan Masyarakat Sipil) dan Bappeda kabupaten Wajo. di Kabupaten Wajo pada bulan Agustus – November 2007. Kegiatannya berupa survay evaluasi pelaksanaan ADD dan bantuan tekhnis pada pelaku ADD hal proses perencanaan dan penganggaran di desa (Penyusunan RPJM-Desa dan APBDes secara partisipatif).

Pengembangan Model Penyuluhan Agroforestry,
Dilaksanakan di Maros, kerjasama LaPS dengan Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian (KIPP) Maros (Program DAFEP) pada bulan Mei – Agustus 2003. Kegiatannya berupa Semiloka, Penyusunan Modul, PRA dan Desa Percontohan pelaksanaan programa penyuluhan agroforestry.

Kampanye Penyuluhan Strategis (Strategic Extension Campaign),
Dilaksanakan di Maros, kerjasama LaPS dengan Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian (KIPP) Maros (Program DAFEP) pada bulan September – Desember 2002. Kegiatannya berupa Survay PSK (Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan) Petani, Lokakarya, Penerbitan prototipe media petani, freetest media, pentas seni dan distribusi media.

Fasilitasi FMA (Farmer Managed Aktivity)
Kegiatan pengembangan kapasitas SDM petani yang dikelola oleh petani sendiri kerjasama LaPS dengan Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian (KIPP) Maros, Tahun 2002 – 2003. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain fasilitasi proses penyusunan profil keluarga tani, rencana usaha keluarga, rencana kegiatan kelompok, rencana kegiatan penyuluhan desa, dan proses pengelolaan program penyuluhan.

Fasilitasi PRA (Participatory Rural Appraisal)
Kegiatan ini di laksanakan di berbagai desa di Kabupaten Maros pada bulan Mei – Desember 2002 dalam rangka uji coba modul PRA sekaligus membangkitkan motivasi dan memperkenalkan kepada masyarakat model perencanaan partisipatif. Kegiatan yang dilakukan antara lain fasilitasi penggunaan alat-alat PRA diantaranya : Penelusuran sejarah desa, klasifikasi kesejahtraan, sketsa desa, transek, kalender musim, jadwal harian, diagram veen, pohon masalah, dan penyusunan program.

Seminar dan Lokakarya Penggunaan Internet Secara Dini
Dilaksanakan di Maros, atas kerjasama LaPS dengan Pusyantel Wilayah IV, pada Tahun 2000. Peserta terdiri atas mahasiswa, pelajar dan organisasi kepemudaan. Dilaksanakan dalam rangka penguatan kapasitas generasi muda dalam hal penggunaan teknologi informasi.

Dan berbagai kegiatan lain